Rabu, 05 Februari 2014

SEJARAH EPIDEMIOLOGI





Kalo yang ini tentang rangku,man aku da\ri berbagai su,mber di internet yuk di check ;)



1. Hippocrates 460 – 377 SM
  Ahli Epidemiologi yang pertama
  Menjelaskan terjadinya penyakit dari dasar yang rasional
  Buku yang ditulis: Epidemic I, Epidemic II, On Airs, Waters, and Places
  Memperkenalkan istilah epidemic dan endemic
  bahwa penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup serta berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternal seseorang, seperti : tempat tinggal, musim, angin, udara, jenis tanah, air minum, perilaku manusia, dan jenis pekerjaannya.
2. Galen 129 – 199 M
  Ahli bedah tentara romawi
  Bapak “Fisiologi Eksperimental”
  Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit
  Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) -> miasma (istilah umum untuk partikel dalam udara)
  Malaria -> udara buruk, Teori miasma
3. Thomas Sydenham (1624 – 1689)
  “Hippocrates Inggris”
  Bapak Epidemiologi
  Atmosfer mengakibatkan perubahan konstitusi epidemic
  menyatakan teori bahwa kontak dengan penyakit hidup menjadi penyebab penyakit menular. Teori ini didasari pada fenomena yang terjadi di eropa yaitu adanya epidemi cacar, sampar dan demam tifus pada abad 14 – 15.
  Kegiatan – kegiatan anti epidemic seperti karantina dan lainnya mulai diterapkan, setelah keefektifannya dikonfirmasikan melalui penelitian dan pengalaman praktek. (Veronese fracastoro (1483-1553))
  1. Noah Webster (1758 – 1843)
  Pengumpul American Dictionary
  Epidemik berkaitan dengan faktor lingkungan
Konsep kontagion dan Teori germ penyakit
  1.  Hieronymous Frascastorius (1478 – 1553)
     Sastrawan dan dokter dari Italia
     Penyakit disebabkan oleh “germ”
     Penyakit ditransmisikan dari orang ke orang melalui suatu partikel yang sangat kecil
  1. Igmatz Semmelweis (1818 – 1865)
§ Ahli Obstetri dari Hungaria
§ Demam nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci tangan sebelum menolong persalinan
  1. Edward Jenner (1749-1823)
    1. Mendukung teori Fracastorius, Menerima teori germ penyakit
    2. Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700)
    3. Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinasi (vaksin cowpox).
  2. Louis Pasteur (1822-1895)
    1. Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada pencegahan rabies dalam tahun 1885
    2. Belum mampu mengisolasi virus rabies è menghalau teori miasma
Kelahiran vital statistik
  1. John Graunt (1939)
§  Analisis data mortalitas dalam tahun 1662
§  Melakukan kuantifikasi yang pertama dari pola kelahiran, kematian dan kejadian penyakit
§  Mencatat perbedaan laki-laki dan perempuan, kematian bayi yang tinggi, perbedaan urban-rural, dan variasi musiman
§  Tokoh ini berperan dalam perkembangan epidemiologi pada aspek analisis kuantitatif morbiditas dan mortalitas. Karyanya yang berjudul “Political Observations Made Upon the Bills of Mortality” membahas tentang analisa yang dilakukan dari laporan mingguan kelahiran dan kematian di kota London, dan untuk pertama kalinya mengkuantifikasikan pola penyakit pada populasi.
  1. Willian Farr (1839)
     Melakukan pengumpulan data secara sistematik dan statistik kematian di Inggris
     Bapak Statistik vital moderen dan surveilens
     Memperluas analisis data morbidtas dan mortalitas epidemiologi
     Melihat efek status perkawinan, pekerjaan dan ketinggian
     Tokoh ini mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian, serta penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem – problem kesehatan masyarakat.
     Dalam teori miasma (udara buruk) beliau mengemukakan bahwa di dataran rendah insiden kolera tinggi, karena adanya polusi udara.
Studi epidemiologi klasik awal
  1. James Lind
     Melakukan studi epidemiologi ekperimen pada etiologi dan pengobatan scurvy (1753)
     Makan jeruk merupakan obat untuk scurvy
  1. P L Panum
§  Studi epidemiologi klasik tentang penyakit campak di pulau Faroe (1875)
  1. John Snow (1813 – 1858)
     Ahli anestesi
     Melakukan serial investigasi kolera di London
     Bapak Epidemiologi Lapangan
     Melakukan studi epidemik kolera (1854)
     John Snow (Abad ke 19)
     Penelitian ttg penyebab kematian krn kolera di London 1848-1849 dan 1853-1854)
     Ada asosiasi antara sumber air minum dan kematian akibat kolera
     Peny.kolera menyebar krn adanya air yg terkontaminasi.
  1. Goldberger (1923)
     Menggunakan studi epidemiologi observasional dan eksperimen tentang pellagra (defisiensi asam nikotinat)
  1. Doll and Hill dkk ( 1950-an)
     Mempelajari hub. antara merokok dan kanker paru.
     Melakukan studi follow-up jangka panjang thd para dokter di Inggris
     Hasil: Adanya hub yg kuat antara kebiasaan merokok dan perkembangan kanker paru
     Studi Merokok dan kaitannya dengan kanker paru dan studi penyakit kardiovaskular pada penduduk Framingham, Massachusetts
     Doll  dan Hill berperan dalam riset – riset epidemiologi dan pendemonstrasian efektifitas dan efisiensi studi dengan desain kasus control.
  1. (Dawber, Kannel, dan Lyell, 1963. Gordon, Castelli, Hjortland, Kannel, dan Dawber, 1977)
Riset epidemiologi pada penyakit kronik
  1. (Freedman, Chear, Srinivasan, Webber, dan Berenson, 1985)
Bogalusa Heart Study
  1. (Stamler, Wentworth, dan Neaton, 1986)
Multiple Risk Factor Intervention Trial

ü  Catatan kematian PES & data metereologi dan lingkungan dianalisa secara statististik (Jhon Gran, 1662)
Menganalisa, mengevaluasi banyaknya kejadian utk kebutuhan dinas kesehatan inggris  (William Farr, 1839)
  à meletakkan dasar-dasar epidemiologi
 Memberantas kholera di London dgn perbaikan kualitas air minum  (John Snow, 1848)
  à  menerapkan praktek epidemiologi

Hippocrates (460 BC – 337 BC)
               adalah The First Epidemiologist, ----konsep analisis kejadian penyakit.
   1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan air, iklim, kebiasaan            makan dan perumahan.
   2.  Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi
   3.   Postilat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile      dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini.
Galen (129-199)
               The Father of Experimental Physiology.
      Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir,  faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan epidemiologi.
      status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan Lifestyle factors.
Thomas Sydenham (1624-1689)
            The Father of Epidemiology.
   Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi merupakan model penggunaan metode epidemiologi
Antonie van Leewenhoke (1632-1723)
      Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677).
Robert Koch
      Penemu sel, Penemu basil tuberkulosis (1882), tuberkulin (1890)
Max van patternkofer
percobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu penyakit (kolera)
John Snow (1813-1858)
Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang, tempat dan waktu. (the father of field epidemiology)
Percival Pott
Bapak epidemiology modern, yang menggunakan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.
James Lind
Bapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C.
Doll dan Hill
2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru



 Louis Pasteur (1822-1895), Robet Koch (1843-1910), Ilyamechniko (1845-1916), Antonio van Lauwenhock, Igmatz Semmelweis (1818-1865)
Adanya berbagai penemuan di bidang mikrobiologi dan parasitologi, dimana para ilmuwan tersebut berhasil membuktikan bahwa mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi.

Framingham  (1949)
Tokoh ini mengembangkan epidemiologi secara sistematik untuk keperluan desain, pelaksanaan dan analisis penelitian epidemiologi. Hasil penelitiannya tentang kardiovascular telah merangsang berkembangnya analisis multivariat dengan analisis regresi logistik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar