Sabtu, 08 Februari 2014

Teknik Radiografi HSG

Berbagi waktu bikin makalah laporan PKL tentang HSG

I. Pengertian
HSG Menurut T.Miller
            Adalah suatu pemeriksaan serial foto yang dilakukan dengan memasukkan bahan kontras melalui cervix kedalamcavum uterus dan tuba uterine melalui suatu alat khusus.
HSG Menurut G.Briand
            Adalah pemeriksaan radiology dari uterus dan saluran uterine dengan cara memberikan bahan kontras.
Kesimpulan
            HSG adalah pemeriksaan radiografi system reproduksi wanita bagian dalam dengan cara memberikan bahan kontras media positif melalui suatu alat khusus.

II. Tujuan Pemeriksaan HSG
                        Untuk mendapatkan gambaran dari system reproduksi wanita bagian dalam dengan cara memberikan bahan kontras media positif.

III. Anatomi dan Fisiologi
Organ Genetalia Eksterna Wanita
Mons Pubis : jaringan lemak tertutup kulit dan ditumbuhi bulu
Labia Mayora : dua bibir besar disekitar kemaluan
Labia Minora : dua bibir kecil dari kulit mengitari clitoris
Clitoris      : analogi dengan penis dan merupakan bagian paling peka dapat membesar dua kali dari ukuran semula, bisa bereaksi selama aktifitas seksual. Kelompok ini disebut denganvulva.
Organ Genetalia Interna
        Vagina : saluran sepanjang sekitar 8 cm, berfungsi sebagai jalan penis dan tempat lewatnya bayi lahir.
        Uterus : organ berbentuk buah pir berongga terletak dirongga perut bagian depan bawah, dibalik kandung kemih. Terdiri dari dua otot yang kuat, yang terkuat dari semua otot manusia, yang bias dilalui janin utuh, mendorongnya ke lubang lahir, dan kembali keukuran semula dalam 6 minggu.
        Uterus terdiri dari 3 bagian antara lain :
        fundus (bagian cembung diatas merupakan tempat muara tuba uterine)
        badan uterus (corpus uteri, berfungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat pada corpus uteri disebut cavum uteri atau rongga rahim )
        cervix uteri (struktur sempit berdinding tebal yang terletak diujung bawah uterus dan menuju ke atas vagina. Bagian dalam cervix adalah lubang antara uterus dan vagina. Lubang cervix yang menuju puncak vagina disebut portio
        Saluran Fallopian : tempat bertemunya sperma dengan telur matang. Panjang saluran sekitar 10 cm dan berbentuk seperti keranjang terbalik.
        Indung Telur :kelenjar endokrin yang terletak di rongga perut di bawah pusar. Berfungsi memproduksi telur yang siap dibuahi, serta mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone pembawa sifat-sifat kewanitaan dan pola haid.

IV. Indikasi Pemeriksaan
1.      Infertilitas primer dan sekunder
2.      Abortus berulang
3.      Melihat kelainan bawaan (congenital) uterus
4.      Evaluasi post operasi sterilisasi
5.      Tumor kandungan

V. Kontra Indikasi :
•         Menstruasi
•         Hamil
•         Pendarahan pervagina yang berat
•         Infeksi organ genetalia bagian dalam atau luar

VI. KAPAN DILAKUKAN HSG
•         SIKLUS MENSTRUASI
–        MASA OVULASI
–        PERTENGAHAN SIKLUS HAID
–        Misal : Siklus Haid 30 hari, pertengahan siklus haid  15 hari (masa ovulasi = subur). Jika pada tanggal 1 juni 2013 Haid hari-1 Kapan boleh dilakukan pemeriksaan HSG ?

VII. Persiapan Alat dan Bahan
Pesawat roentgen dengan fluoroscopy
kaset ukuran 18X24 cm, 24X30 cm
apron
peralatan HSG meliputi :
        sonde uterus
        speculum vagina sepasang (2 buah)
        tenaculum (portio tang)
        conus (ukuran S,M,L)
        sarung tangan
        kain kasa (haas)
        canul injection dan syringe (salphingograf)
        alas bokong
        lampu sorot
        bengkok

VII. Persiapan Pasien
1.      Pasien dilarang coitus sebelum dilakukan pemeriksaan ” Kenapa ?”
2.      Dilakukan pada hari ke 9 - 12 siklus haid (jika menstruasi sudah selesai) Menurut K Fochem (13-16: Barat)
3.      Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien disuruh buang air kecil (mixie)
4.      Pasien membawa pembalut

IX. Jenis-jenis Kontras Media
        Lipiodol ultrafluid
        urografin 60% (meglumin diatrizoate 60% atau sodium diatrizoate 10%)
        hipaque 50% (sodium diatrizoate)
        endografin (meglumine iodipamide)
        diaginol viscous (sodium acetrizoate plus dextran)
        salpix (sodium acetrizoate plus polyvinyl pyrolidone)
        isopaque (metrizoate)

X. TEKNIK RADIOGRAFI
•         Plan Foto
•         Pemasangan Alat HSG
•         Pemasukan Bahan Kontras
•         Foto (Eksposi) AP, Oblique Kanan, Oblique Kiri
•         Post Void

Plan Foto
Dibuat untuk menentukan factor eksposi, melihat apakah ada kalsifikasi pada ovarium, kalsifikasi fibrosa pyosalpinx,menggunakan film ukuran 24X30 cm yang diletakkan melintang.

Teknik Pemotretan
•  pasien supine diatas meja pemeriksaan
•  atur posisi pasien agar pelvis simetris
•  sentrasi kurang dari 2,5 cm garis tengah antara kedua SIAS atau 2 inchi di atas Symphisis pubis (menurut Merrill)
•  sinar diarahkan tegak lurus film
•   Kriteria gambar :
a.  Daerah pelvis mencakup vesica urinaria
b. Daerah uterus (pintu panggul atas terlihat di pertengahan film)

Pemasangan Alat HSG

•         pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan, bagian bokong pasien diberi alas
•         posisi pasien litotomi (cytoscopic position), lutut flexi. Sebelum dilakukan pemasangan alat HSG, pasien diberitahukan tentang pemasangan alat dengan maksud agar pasien mengerti dan tidak takut.
•         Lampu sorot diarahkan kebagian genetalia untuk membantu penerangan
•         Bagian genetalia eksterna dibersihkan dengan betadine menggunakan kassa steril
•         Speculum dimasukkan ke liang vagina secara perlahan-lahan
•         Cervix dibersihkan dengan betadine menggunakan kassa steril dan alat forceps/ tenaculum
•         Untuk mengetahui arah dan dalamnya cavum uteri digunakan sonde uterus
•         Portio dijepit dengan menggunakan tenaculum agar bagian dalam cervix dapat terbuka
•         Conus dipasang pada alat canulla injection yang telah dihubungkan dengan syringe yang berisi bahan kontras kemudian dimasukkan melalui liang vagina sehingga conus masuk ke dalam osteum uteri eksterna (ke dalam cervix)
•         Tenaculum dan alat salphingograf di fixasi, agar kontras media yang akan dimasukkan tidak bocor.
•         Speculum dilepas perlahan-lahan
•         Pasien dalam keadaan supine digeser ke tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai bawah pasien diposisikan lurus.
•         Kemudian fluoroscopy pada bagian pelvis dan bahan kontras disuntikkan hingga terlihat spill pada kedua belah sisi.


Pengambilan Gambar (Eksposi)


Antero Posterior
•         Posisi pasien : supine diatas meja pemeriksaan dengan kedua tungkai lurus, pelvis rapat pada meja pemeriksaan, kedua tangan diatas kepala, meja pemeriksaan diposisikan trendelenberg 
•         Kaset ukuran   :  18X24 cm dipasang melintang
•         Bahan kontras :   disuntikkan 2-5 cc
•         CR                   :    pada symphisis pubis,  eksposi
•         Kriteria gambar yang tampak adalah tampak pengisian bahan kontras ke dalam tuba fallopi, tampak gambaran corpus uteri dan spill pada peritoneal cavity ( rongga peritoneal ).       

Oblique Kanan
•         Posisi pasien   : supine, tungkai kanan lurus, panggul bagian kiri diangkat kira-kira 45º, panggul bagian kanan merapat ke meja pemeriksaan, kedua tangan di atas kepala, meja dalam keadaan trendelenberg.
•         Kaset ukuran   : 18X24 cm dipasang melintang
•         CR                   : diarahkan pada pertengahan antara SIAS dan sympisis pubis bagian kanan, lalu di eksposi
•         Kriteria gambar yang tampak adalah tampak pada pengisian bahan kontras pada cavum uteri, tuba uterine, dan spill pada rongga peritoneum

Oblique Kiri
•         Posisi pasien    : supine, tungkai bawah kiri lurus, panggul bagian kanan diangkat kira-kira 45º, panggul bagian kiri merapat ke meja pemeriksaan, kedua tangan diatas kepala, posisi meja trendelenberg.
•         Kaset ukuran    :  18X24 cm diletakkan melintang
•         CR                    : diarahkan pada pertengahan antara                                        .                                    SIAS dengan sympisis pubis
•         Kriteria gambar yang tampak adalah tampak pengisian bahan kontras pada cavum uteri, tuba uterus bagian kanan dan kiri serta spill di sekitar fimbrae..

Post Void
•         Pembersihan bahan kontras, posisi sama dengan plan foto, setelah pasien loncat-loncat di Toilet
•         Kriteria
–        Daerah pelvis mencakup vesica urinaria
–        Daerah uterus (pintu panggul atas terlihat di pertengahan film)
–        Tampak sisa kontras, sebagian telah kosong

XI. PERHATIAN
•         Pasien setelah pemeriksaan diminta untuk memakai pembalut
•         Jika terasa pusing, tunggu sampai hilang
•         Dokter akan menganjurkan makan/minum obat Ponstan
•         Akan keluar bahan kontras bercampur betadin dari organ genetalia (pasien jangan takut)
•         Alat-alat HSG segera dibersihkan dengan sabun agar bahan kontras tidak mengering



HSG DENGAN POLY CATETER

•         Pemeriksaan radiografi sistem reproduksi wanita bagian dalam (uterus dan tuba uterina) dengan cara memberikan bahan kontras media positif dengan alat bantu kateter.

ALAT DAN BAHAN
•         Pesawat roentgen dengan fluoroscopy
•         Kaset ukuran 18 X 24 cm, 24 X 30 cm
•         Apron
•         Peralatan HSG kateter meliputi :
•         Sterill: 
•         speculum vagina sepasang
•         polycatteter
•         handscoon
•         spuit 10 cc
•         polly cateter
•         kasa steril (haas)
•         alas bokong
•         cocor bebek

Teknik Radiografi HSG Cateter
o       Pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan, bagian bokong diberi alas kain steril
o       Pasien diposisikan lithotomi, daerah vulva dibersihkan dengan betadine
o       Speculum dimasukkan ke dalam vagina secara perlahan
o       Cervix dibersihkan menggunakan kassa steril dan betadine
o       Sonde uterus digunakan untuk mengetahui arah fleksi dan dalamnya cavum uteri
o       Cateter yang digunakan adalah polycateteryang mempunyai dua cabang pada pangkalnya, satu untuk memasukkan udarasehingga menahan bahan kontras agar tidak keluar, cabang yang kedua untuk memasukkan bahan kontras.
o       Poly cateter dimasukkan perlahan sampaicanalis cervikalis, balon dikembangkan dengan mengisi udara sebanyak 1,5 cc. kemudian cateter ditarik untuk memastikan balon telah menetap dan sempurna.pada saat memasukkan cateter dibantu dengan alatcocor bebek dan lampu sorot
o       Setelah cateter fix, speculum vagina dilepas perlahan-lahan
o       Kaki pasien diluruskan dan pasien digeser perlahan ke arah cranial (pertengahan meja)
o       Fluoroscopy pada bagian pelvis, sambil memasukkan bahan kontras yang telah terisi didalam spuit 10 cc
o       Bahan kontras dimasukkan kira-kira 3 cc sampai terlihat spill sehingga dapat terlihat cavum uteri, dan menentukan apakah kedua tuba uterine terisi bahan kontras atau belum, jika tidak terlihat maka tambahkan lagi bahan kontras 1 cc
o       Eksposi proyeksi AP (4 cc), Oblique Kanan (+2 CC), Oblique Kiri (+2 CC)
o       Setelah terlihat spill maka balon cateter dikempiskan dan cateter dilepaskan perlahan-lahan.
o       Minta pasien untuk melompat-lompat di Toilet agar sisa kontras dapat keluar

PERHATIAN
•         Pasien setelah pemeriksaan diminta untuk memakai pembalut
•         Jika terasa pusing, tunggu sampai hilang
•         Dokter akan menganjurkan makan/minum obat Ponstan
•         Akan keluar bahan kontras bercampur betadin dari organ genetalia (pasien jangan takut)
•         Alat-alat HSG segera dibersihkan dengan sabun agar bahan kontras tidak mengering

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN



Menggunakan Alat HSG (Set)
Menggunakan alat bantu cateter
       Kelebihan

Pada saat dialirkan bahan kontras media, aliran agak kuat jika terjadi sumbatan akan mengikis sumbatan.

Pasien tidak terasa sakit

Kekurangan

Karena alat tsb terbuat dari logam, dapat mengakibatkan iritasi dengan organ reproduksi bagian dalam sehingga luka.
Pasien terasa sakit
Aliran bahan kontras agak lambat
Adanya gambaran balon pada bagian distal (cervic uteri)
Tambahan biaya untuk pembelian poly cateter



2 komentar:

  1. nice info asri.. pls visit my blog ya :)

    BalasHapus
  2. Hi,

    Your Business Can Succeed With Email Marketing

    The truth is that when it comes to marketing, most studies have shown that email marketing does better than other marketing methods
    It is best to think of email marketing just as any other marketing method like Radiology Email Lists

    BalasHapus