Kalo yang ini tentang rangku,man
aku da\ri berbagai su,mber di internet yuk di check ;)
1. Hippocrates 460 – 377 SM
Ahli
Epidemiologi yang pertama
Menjelaskan
terjadinya penyakit dari dasar yang rasional
Buku
yang ditulis: Epidemic I, Epidemic II, On Airs, Waters, and Places
Memperkenalkan
istilah epidemic dan endemic
bahwa
penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup serta berhubungan
dengan lingkungan internal dan eksternal seseorang, seperti : tempat tinggal,
musim, angin, udara, jenis tanah, air minum, perilaku manusia, dan jenis
pekerjaannya.
2. Galen 129 – 199 M
Ahli bedah tentara romawi
Bapak “Fisiologi Eksperimental”
Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan
temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit
Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) ->
miasma (istilah umum untuk partikel dalam udara)
Malaria -> udara buruk, Teori miasma
3. Thomas Sydenham (1624 –
1689)
“Hippocrates Inggris”
Bapak Epidemiologi
Atmosfer mengakibatkan perubahan konstitusi epidemic
menyatakan
teori bahwa kontak dengan penyakit hidup menjadi penyebab penyakit menular.
Teori ini didasari pada fenomena yang terjadi di eropa yaitu adanya epidemi
cacar, sampar dan demam tifus pada abad 14 – 15.
Kegiatan
– kegiatan anti epidemic seperti karantina dan lainnya mulai diterapkan,
setelah keefektifannya dikonfirmasikan melalui penelitian dan pengalaman
praktek. (Veronese fracastoro
(1483-1553))
- Noah Webster (1758 – 1843)
Pengumpul American Dictionary
Epidemik berkaitan dengan faktor lingkungan
Konsep kontagion dan
Teori germ penyakit
- Hieronymous Frascastorius (1478 – 1553)
•
Sastrawan dan dokter dari Italia
•
Penyakit disebabkan oleh “germ”
•
Penyakit ditransmisikan dari orang ke orang melalui
suatu partikel yang sangat
kecil
- Igmatz Semmelweis (1818 – 1865)
§
Ahli
Obstetri dari Hungaria
§
Demam
nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci tangan sebelum menolong
persalinan
- Edward Jenner (1749-1823)
- Mendukung teori Fracastorius, Menerima teori germ penyakit
- Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700)
- Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinasi (vaksin cowpox).
- Louis Pasteur (1822-1895)
- Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada pencegahan rabies dalam tahun 1885
- Belum mampu mengisolasi virus rabies è menghalau teori miasma
Kelahiran vital statistik
- John Graunt (1939)
§
Analisis
data mortalitas dalam tahun 1662
§ Melakukan
kuantifikasi yang pertama dari pola kelahiran, kematian dan kejadian penyakit
§ Mencatat
perbedaan laki-laki dan perempuan, kematian bayi yang tinggi, perbedaan
urban-rural, dan variasi musiman
§ Tokoh ini berperan dalam perkembangan
epidemiologi pada aspek analisis kuantitatif morbiditas dan mortalitas. Karyanya
yang berjudul “Political Observations Made Upon the Bills of
Mortality” membahas tentang analisa yang dilakukan dari laporan mingguan
kelahiran dan kematian di kota London, dan untuk pertama kalinya
mengkuantifikasikan pola penyakit pada populasi.
- Willian Farr (1839)
•
Melakukan
pengumpulan data secara sistematik dan statistik kematian di Inggris
•
Bapak Statistik vital moderen dan surveilens
•
Memperluas analisis data morbidtas dan mortalitas
epidemiologi
•
Melihat efek status perkawinan, pekerjaan dan
ketinggian
•
Tokoh
ini mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab
kematian, serta penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem –
problem kesehatan masyarakat.
•
Dalam
teori miasma (udara buruk) beliau mengemukakan bahwa di dataran rendah insiden
kolera tinggi, karena adanya polusi udara.
Studi epidemiologi
klasik awal
- James Lind
•
Melakukan
studi epidemiologi ekperimen pada etiologi dan pengobatan scurvy (1753)
•
Makan jeruk merupakan obat untuk scurvy
- P L Panum
§ Studi epidemiologi klasik tentang penyakit
campak di pulau Faroe (1875)
- John Snow (1813 – 1858)
•
Ahli
anestesi
•
Melakukan serial investigasi kolera di London
•
Bapak
Epidemiologi Lapangan
•
Melakukan
studi epidemik kolera (1854)
•
John
Snow (Abad ke 19)
•
Penelitian
ttg penyebab kematian krn kolera di London
1848-1849 dan 1853-1854)
•
Ada asosiasi antara sumber air minum dan kematian
akibat kolera
•
Peny.kolera menyebar krn adanya air yg
terkontaminasi.
- Goldberger (1923)
•
Menggunakan
studi epidemiologi observasional dan eksperimen tentang pellagra (defisiensi
asam nikotinat)
- Doll and Hill dkk ( 1950-an)
•
Mempelajari hub. antara merokok dan kanker paru.
•
Melakukan studi follow-up jangka panjang thd para
dokter di Inggris
•
Hasil: Adanya hub yg kuat antara kebiasaan merokok
dan perkembangan kanker paru
•
Studi Merokok dan kaitannya dengan kanker paru dan
studi penyakit kardiovaskular pada penduduk Framingham, Massachusetts
•
Doll dan Hill berperan dalam riset –
riset epidemiologi dan pendemonstrasian efektifitas dan efisiensi studi dengan
desain kasus control.
- (Dawber, Kannel, dan Lyell, 1963. Gordon, Castelli, Hjortland, Kannel, dan Dawber, 1977)
Riset
epidemiologi pada penyakit kronik
- (Freedman, Chear, Srinivasan, Webber, dan Berenson, 1985)
Bogalusa
Heart Study
- (Stamler, Wentworth, dan Neaton, 1986)
Multiple Risk Factor
Intervention Trial
ü Catatan
kematian PES & data metereologi dan lingkungan dianalisa secara
statististik (Jhon Gran, 1662)
Menganalisa, mengevaluasi banyaknya
kejadian utk kebutuhan dinas kesehatan inggris
(William Farr, 1839)
à meletakkan
dasar-dasar epidemiologi
Memberantas kholera di London dgn perbaikan kualitas air minum (John Snow, 1848)
à menerapkan praktek epidemiologi
Hippocrates
(460 BC – 337 BC)
adalah
The First Epidemiologist, ----konsep analisis kejadian penyakit.
1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan
air, iklim, kebiasaan makan dan
perumahan.
2. Pertama memperkenalkan
istilah epidemi dan endemi
3. Postilat Hippocrates:
terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile dan black bile. Penyakit
terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini.
Galen
(129-199)
The Father of Experimental Physiology.
Mengemukakan
bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi
oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir,
faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar
pengembangan epidemiologi.
status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality
Type dan Lifestyle factors.
Thomas
Sydenham (1624-1689)
The
Father of Epidemiology.
Perjalanan
epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi merupakan model
penggunaan metode epidemiologi
Antonie
van Leewenhoke (1632-1723)
Ilmuwan
Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa
(1677).
Robert
Koch
Penemu sel,
Penemu basil tuberkulosis (1882), tuberkulin (1890)
Max
van patternkofer
percobaan basil kolera untuk identifikasi
penyebab suatu penyakit (kolera)
John
Snow (1813-1858)
Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera
di london
dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang,
tempat dan waktu. (the father of field epidemiology)
Percival
Pott
Bapak
epidemiology modern, yang menggunakan
pendekatan epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.
James
Lind
Bapak
trial klinik, dengan penemuannya
yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C.
Doll
dan Hill
2 orang pelopor penelitian dibidang
epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru
Louis Pasteur
(1822-1895), Robet Koch (1843-1910), Ilyamechniko (1845-1916), Antonio van
Lauwenhock, Igmatz Semmelweis (1818-1865)
Adanya berbagai penemuan di bidang
mikrobiologi dan parasitologi, dimana para ilmuwan tersebut berhasil
membuktikan bahwa mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi.
Framingham (1949)
Tokoh ini mengembangkan
epidemiologi secara sistematik untuk keperluan desain, pelaksanaan dan analisis
penelitian epidemiologi. Hasil penelitiannya tentang kardiovascular telah
merangsang berkembangnya analisis multivariat dengan analisis regresi logistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar